sekretariat@parokisanmare.or.id

021-745 9715, 745 9726

Jadwal Misa
Senin-Sabtu : 06.00 WIB
Jumat Pertama : 06.00, 12.00, 19.30 WIB
Sabtu : 17.00 WIB
Minggu : 06.30, 09.00, 17.00 WIB

Sampaikan Intensi Misa: WA Sekretariat SanMaRe

Warta - Tahun XIII - No 07 - 15 dan 16 Oktober 2022

Hari Pangan Sedunia
Ikut Ambil Bagian Dalam Menghargai Pangan Demi Masa Depan yang Lebih Baik

[Download versi lengkap warta - PDF]

Hari Pangan Sedunia

Pada bulan November 1979, dalam Konferensi Umum ke-20 FAO (Food and Agriculture Organization atau Organisasi Pangan dan Pertanian), lembaga di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa, mencetuskan perlunya kita sebagai warga dunia bersama-sama memperhatikan pentingnya ketersedian pangan bagi seluruh dunia. Dr. Pal Romany Menteri Pertanian dan Pangan dan saat itu juga sebagai Pimpinan Delegasi Pemerintah Hongaria berperan penting sebagai orang yang mengusulkan ide perayaan Hari Pangan Sedunia. Dalam Konferensi itu ditetapkan tanggal 16 Oktober, tanggal berdirinya FAO sebagai tanggal peringatan Hari Pangan Sedunia setiap tahunnya. Sejak tahun 1981, setiap tahunnya dipilih satu tema peringatan Hari Pangan yang berbeda, tapi secara mendasar ketahanan pangan atau kemampuan setiap individu manusia mendapatkan makanan secara mencukupi selalu menjadi hal yang mendasari. Dan bila kita renungankan, mudah kita sadari bahwa sering kali kecukupan pangan tidak dapat dicapai dengan hanya memproduksi lebih banyak, karena sering ketahanan pangan terjadi karena ketidakadilan dan tidak meratanya pembagian dari apa yang tersedia.

Hari Pangan Sedunia diperingati oleh lebih dari 150 negara, termasuk di Indonesia. Apa yang mendasari kita dan banyak negara di dunia memperingati Hari Pangan Sedunia? Hal yang paling utama adalah untuk mengucap syukur dan mengingatkan kita semua untuk bersama meningkatkan kepedulian kita terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan. Bagi kita umat Katolik, rasanya bukan hal yang asing bahkan menjadi sesuatu yang sudah menyatu dengan denyut hidup kita, bahwa berbagi dan berbelarasa dalam semangat Kasih Allah adalah suatu kebahagiaan dan sama sekali bukan beban. Kebahagiaan karena kesempatan yang kita peroleh untuk membalas kasih-Nya dengan berbelarasa pada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Kebahagiaan karena keyakinan iman kita bahwa Yesus akan melipat gandakan apa yang kita berikan, sebagaimana Dia telah mengenyangkan 5.000 orang dengan lima roti dan dua ikan.

Disiapkan oleh : Joseph Georgino Dodong (Tahun 2019)