Spiritualitas Pelayanan Fasilitator Emmaus Journey
Ditulis oleh: Yustina Haryono
[Download versi lengkap warta - PDF]
Alunan musik dan suara merdu melantunkan lagu “Sayang-sayang disayang, Aku disayang Tuhan, Aku diangkat jadi Anaknya, Aku disayang Tuhan” membuka acara spiritualitas pelayanan fasilitator Emmaus Journey pada hari Minggu 15-december-2019 bertempat di Aula SanMaRe. Suatu luapan rasa sukacita yang besar karena untuk pertama kalinya acara ini berlangsung bagi pegiat-pegiat Emmauser terutama sejak komunitas ini diadakan secara mandiri di Paroki kami tercinta.
Dihadiri 65 para pegiat Emmauser acara yang berlangsung di siang tengah hari, dibawakan dan dikemas dengan gaya santuy (istilah para kaum millennial) namun arahan tegas Romo Yakobus Sriyatmoko Sx, mengingatkan kami, bahwa para fasilitator adalah orang yang berperan memfasilitasi kegiatan supaya berjalan dengan baik, bukan mendominasi atau memonopoli kegiatan berlangsung. Juga dengan kesadaran penuh bahwa keberhasilan kegiatan dalam kelompok adalah buah karya Roh Kudus, fasilitator hanyalah sebagai alat perantara yang dipakai Roh Kudus untuk membantu peserta memahami kehendak Allah supaya setiap peserta menemukan pengalaman hidup beriman dan mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan, karena Tuhan selalu rindu setiap anak-anakNya untuk bertemu dan menyapa-Nya lewat bacaan Sabda-Nya, sehingga setiap hari kilau batuan mutiara-mutiara indah yang tidak pernah nampak sebelumnya akan semakin berkilau memancarkan cahaya indahnya.
Dibagian akhir penutup sebelum acara sesi tanya-jawab, Romo menandaskan betapa pentingnya untuk menjadi seorang fasiliator yang baik untuk selalu mau belajar dan terus belajar membekali dirinya, kunci lain yang penting adalah sikap kerendahan hati, karena fasilitator hanyalah seorang “Pelayan” bukan seorang “Boss”, harus memiliki sifat kesabaran dan menghargai setiap sikap perbedaan tiap-tiap pribadi. Ini semuanya menjadi catatan kecil bagi tiap fasilitator untuk bisa menjadi seorang fasilitator yang lebih baik dan bijak dalam mendampingi peserta berjalan menuju Emmaus.
Tidak terasa acara sudah berlangsung selama 2 jam, tapi acara masih dilanjutkan dengan pembekalan buku ke-3 Emmaus Journey, “Perjalanan menuju Hidup Terfokus”. Ga terasa loh, kita sudah melakukan separuh perjalanan menuju Emmaus dan peserta masih tetap bersemangat dan antusias untuk bisa menyelesaikan perjalanan spiritualitas ini, karena kami yakin Roh Kudus, Roh Allah sendiri yang berjalan menemani perjalanan kami, dan tiap perjalanan selalu ada keseruan pengalaman-pengalaman pribadi, kisah nyata yang disharingkan, yang menceritakan betapa dan sungguh baik Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita, Kasih Setia-Nya tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Bersyukurlah selalu, Pujilah dan Muliakanlah Dia.
“Burung tekukur burung kenari, janganlah lupa untuk bersyukur setiap hari”
Tuhan Yesus Memberkati**