Catatan dari Retret EJ 2019
Membuat Catatan Cinta pada Tuhan
Ditulis oleh Yustina Haryono
[Download versi lengkap warta - PDF]
Suasana pada hari Minggu siang tanggal 6 Oktober setelah misa kedua usai terlihat tampak sedikit berbeda, Bertempat di Aula Gereja Santa Maria Regina Paroki Bintaro Jaya, terlihat antusias para peserta dan pegiat Emmaus Journey yang memakai kaos atau baju bernuansa merah, yang menandakan semangat mereka yang tetap berkobar-kobar.
Benar, sejak misa pembukaan oleh Romo Lucky pada tanggal 20 Juli lalu, tidak terasa 10 minggu sudah perjalanan Tamasya Rohani ini dilalui para peserta bersama-sama. Tidak tampak semburat wajah kelelahan di antara mereka. Yang terlihat malah sebaliknya, wajah yang penuh sukacita dan semangat yang semakin berkobar-kobar karena telah menyelesaikan buku ke-1 dengan baik.
Acara Gathering Angkatan ke-II bertajuk “Sesungguhnya kami menyebut Mereka berbahagia, yaitu Mereka yang telah bertekun” (Yak 5:11a). Kata pengantar dari Bapak Kaman Siboro selaku Ketua dari Angkatan ke-II Emmaus Journey, semakin menyemangati peserta untuk tetap bertekun dan setia menyelesaikan perjalanan Tamasya Rohani. Sehingga, pada akhirnya, seluruh para peserta dapat melakukan retret bersama-sama di pertengahan tahun depan.
Hadir pula pada acara gathering ini Pasutri Bapak Prasetyo dan Ibu Dewi Prasetyo yang tidak mengenal kata lelah untuk selalu men-sharing-kan jurnalnya, berbagi tips bagaimana membuat catatan cinta kepada Tuhan, dan juga manfaat yang didapat dengan membuat catatan tersebut. Manfaat itu di antaranya: dapat menjadi motivasi perjalanan spiritual diri sendiri maupun teman seperjalanan, melatih diri untuk berpikir secara runtut dan jelas karena kebiasaan menulis atau membuat catatan ini. Catatan pribadi ini juga bisa dijadikan evaluasi sehingga kebangunan Iman Rohani Katolik secara pribadi yang dipupuk setiap hari dapat kita nikmati.
Kehadiran Sang Maestro ‘Muluk Agung’ Motivator kondang yang diundang mampu memanaskan suasana dengan keseruan games/ ice-breaker yang dimainkan aktif oleh tiap peserta dan semuanya larut dalam kebahagiaan ini. Dan pada sesi akhir, Romo Ari Dharmawan memberikan arahan untuk peserta bagaimana menyelesaikan perjalanan rohani ini. Antara lain, caranya dengan berdoa dan bertekun dalam menuliskan jurnal harian kita. Sebab, di situ letak kekuatan menjadi manusia baru yang berkarakter Iman Kristiani yang kokoh dan berbuah.
Foto bersama menutup seluruh rangkaian acara gathering hari itu. Terimakasih kepada Tuhan atas seluruh penyelenggaraan acaranya, kita akan bertemu kembali dalam gathering akbar nanti di akhir perjalanan tamasya rohani. Sayonara.