APA ITU ROSARIO MERAH PUTIH?
Disiapkan oleh: Laurentius Melvin Pratama
[Download versi lengkap warta - PDF]
Dalam Eksiklik “Supremasi Apostolatus”, Paus Leo XIII meminta agar seluruh umat di paroki-paroki mendoakan Rosario setiap hari pada bulan Oktober agar Bunda Maria membantu Gereja menghadapi aneka bahaya yang mengancam.
Maka di tengah Pandemi Covid 19 ini paroki-paroki KAJ secara bergantian memimpin Doa Rosario Merah Putih setiap Pk.20.00 WIB. Intensi Doa Rosario ini tertuju pada bangsa dan dunia agar terbebas dari Pandemi Covid 19.
Doa Rosario Merah Putih untuk bangsa dan dunia dalam menghadapi Pandemi ini akan dimulai pada tanggal 1 hingga 31 Oktober 2020. Serta ditayangkan di HIDUP TV & kanal Youtube Paroki-Paroki di KAJ.
Rosario Merah Putih yang digunakan dalam doa ini, yang didesain khusus dengan perpaduan warna merah dan putih sebetulnya bukan sesuatu yang baru yang diperkenalkan di KAJ.
Rosario Merah Putih adalah salah satu penanda gerakan “Amalkan Pancasila” sesuai Arah Dasar 2016-2020 KAJ.
Menurut penjelasan di situs tersebut, dinamakan sebagai Rosario Merah Putih karena dua alasan. Pertama, warna merah putih sangat impresif, dimaksudkan untuk mengingatkan kita pada Bendera Indonesia, Sang Saka Merah Putih.
“Merah berarti berani membela kebenaran karena iman kepada Allah Bapa, Allah Putera dan Roh Kudus. Putih berarti suci, tulus dan murni karena kasih Allah semata,” demikian menurut KAJ.
Rosario Merah Putih adalah salah satu penanda gerakan “Amalkan Pancasila” sesuai Arah Dasar 2016-2020 Keuskupan Agung Jakarta. Dinamakan Rosario Merah Putih karena:
1. Warna merah putih sangat impresif, dimaksudkan untuk mengingatkan kita pada Bendera Indonesia, Sang Saka Merah Putih. Merah berarti berani membela kebenaran karena Iman kepada Allah Bapa, Allah Putera dan Roh Kudus. Putih berarti suci, tulus dan murni karena Kasih Allah semata.
2. Terbuat dari butiran-butiran manik yang berwarna merah dan putih lengkap dengan medali Kerahiman Allah yang memerdekakan dan logo KAJ serta Salib khas KAJ.
Diharapkan Rosario Merah Putih mampu membangun kesadaran kita di dalam peziarahan ini untuk berdoa bersama Bunda Maria bagi keselamatan Bangsa dan Negara. Mengingatkan kita untuk semakin 100% Katolik 100% Indonesia. Berdoa Rosario Merah Putih juga menjadi salah satu ungkapan cinta umat beriman kepada tanah air dan tanda kepedulian kita untuk terus-menerus amalkan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai sebuah gerakan, dianjurkan untuk membuat sendiri Rosario Merah Putih bersama keluarga/lingkungan/komunitas. Selain sebagai bagian dari ungkapan devosional kita kepada Bunda Maria, aktivitas membuat Rosario Merah Putih juga dapat mengakrabkan kita satu sama lain, terutama antar-anggota keluarga sebagaimana yang diharapkan dalam Target Rencana Strategis Arah Dasar 2016-2020. Selain digunakan sendiri, Kita pun dapat membagikan Rosario Merah Putih yang kita buat kepada mereka yang membutuhkan. “Diharapkan Rosario Merah Putih mampu membangun kesadaran kita di dalam peziarahan ini untuk berdoa bersama Bunda Maria bagi keselamatan Bangsa dan Negara.”
Rosario itu juga diharapkan “mengingatkan kita untuk semakin 100% Katolik 100% Indonesia.”
“Berdoa Rosario Merah Putih juga menjadi salah satu ungkapan cinta umat beriman kepada tanah air dan tanda kepedulian kita untuk terus-menerus amalkan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Berdoa dengan menggunakan Rosario Merah Putih sama seperti berdoa Rosario pada umumnya. Yang ditambahkan hanya intensi doa untuk bangsa dan negara.
Dalam penjelasan itu, KAJ menyatakan, ada lima intensi yang terbagi ke dalam setiap peristiwa, yakni:
1. Peristiwa Pertama untuk kebahagiaan kekal jiwa-jiwa para pahlawan,
2. Peristiwa Kedua untuk keutuhan alam Indonesia yang kaya dan subur.
3. Peristiwa Ketiga untuk persatuan Indonesia.
4. Peristiwa Keempat untuk kebijaksanaan para pemimpin kita.
5. Peristiwa Kelima untuk upaya-upaya mewujudkan keadilan sosial.
Intensi-intensi itu “diucapkan dan dimohonkan setelah merenungkan peristiwa, dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami’ dan 10 kali Doa Salam Maria.”
Dalam konteks doa selama Oktober itu, ada tambahan khusus, yakni agar bangsa dan dunia segera terbebas dari Pandemi Covid-19.
Bunda Maria, Maria Bunda Segala Suku, dan Bunda Umat Berhikmat, doakanlah kami.**