Sewindu SanMaRe
Semakin Bersyukur, Bersaudara, dan Berbelarasa
Oleh Lucky Nikasius Pr
Beberapa waktu yang lalu, kita memperingati Peringatan Wajib Santa Maria Ratu (Santa Maria Regina). Tepatnya peri-ngatan itu dirayakan setiap 22 Agustus. Persis 8 tahun yang lalu, gereja kita menjadi paroki yang ke-61 di Keuskupan Agung Jakarta. Dan beberapa waktu lalu beredar video rekaman kotbah Bapa Uskup Agung Jakarta dalam misa peresmian Paroki Bintaro Jaya, Gereja Santa Maria Regina (SanMaRe).
Masihkah kita mengingat intisari kotbah Bapa Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, dalam misa tersebut? Sekurang-kurangnya dari rekaman yang saya dengar intisarinya adalah Bapa Uskup mengajak umat SanMaRe untuk membangun sebuah persekutuan dalam semangat persaudaraan.
Lebih lanjut beliau memaknai persekutuan yang dilandasi persaudaraan sejati terungkap dalam kesadaran akan panggilan dan perutusan hidup masing-masing. Melalui kesadaran ini, persaudaraan menjadi tempat perjumpaan yang menguatkan. Dengan demikian persekutuan persaudaraan itu menjadi wadah untuk senantiasa berpengharapan akan kasih Allah yang tiada henti.
Becermin dari inspirasi ini saya mengajak kita semua untuk bertanya apakah kita telah membangun semangat dasar persaudaraan ini? Menjadikan gereja kita sebagai rumahku, gerejaku, dan tanggungjawabku? Mungkin banyak variasi jawaban dari pertanyaan ini. Namun saya berharap jawaban kita adalah searah dengan semangat dasar untuk membangun persekutuan dalam semangat persaudaraan sejati sebagaimana dikotbahkan Bapa Uskup.
Dalam suatu pertemuan imam-imam, saya pernah diminta untuk membuat tagline yang menjadi cerminan, spirit yang menggambarkan Gereja SanMaRe. “Gereja SanMaRe adalah gereja cluster”, berarti gereja yang senantiasa berkembang, berdinamika dan bertumbuh. Makna cluster menurut “Kamusku” online berarti sekelompok atau sekumpulan orang atau sesuatu yang tumbuh atau muncul berdekatan.
Dari terminologi dan tagline gereja cluster ini menyiratkan beberapa makna. Pertama, gereja yang berarti paguyuban umat beriman senantiasa bertumbuh dalam iman; Kedua, paguyuban ini mengarah pada semangat saling bersaudara; dan Ketiga, persaudaraan ini juga membidani lahirnya semangat berbelarasa, gotong-royong dan saling membantu. Tak ayal apabila Sewindu SanMaRe mengangkat tema semakin bersyukur, bersaudara, dan berbelarasa. Sebab inilah cerminan, spirit dan semoga menjadi karakter kita.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan proficiat untuk kita semua dalam peringatan sewindu peresmian Paroki Bintaro Jaya. Semoga di usia yang kedelapan ini, iman kita semakin kokoh, persekutuan kita menjadi oase segar yang selalu dirindukan, dan semangat belarasa kian memancar dalam kesaksian hidup kita.
Viva SanMaRe-ku….