Temu DPH di Katedral
Membangun Pastoral Evangelisasi 4.0
Ditulis oleh: Osa Hartoyo
[Download versi lengkap warta - PDF]
Pada Temu DPH Se KAJ di Aula Katedral 20 Juli 2019 yang lalu, Vikjen KAJ Romo Samuel Pangestu mengemukakan judul tersebut di atas sebagai ajakan kepada paroki-paroki untuk terus berbenah diri secara dinamis. Romo Samuel mengatakan bahwa gereja tidak boleh kaku dan harus berubah, kalau tidak mau ditinggalkan. Beliau mengajak kita semua untuk berinovasi dari apa yang ada saja. Hal ini sesuai juga dengan semangat pengembangan terus menerus di Paroki Bintaro Jaya.
Sulit Cari Aktivis : Sesuai dengan Lukas 10:2 “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu”. Hal ini terjadi di sebagian besar paroki-paroki juga. Oleh karena itu dihimbau agar Paroki mengubah tata kelolanya. Saat ini Pastor Gereja Sanmare sedang mencari pelayan-pelayan untuk mengisi jabatan pengurus untuk periode baru DP Pleno 2019-2022. Maka akan dicari awam yang giat dan pasti akan ditemukan yang bersedia, professional, dan bertanggung jawab membantu pengelolaan Paroki kita.
Di Jakarta Apa-Apa Bisa : Sesuai arahan dalam Temu DPH tersebut, semua upaya di KAJ pasti dapat terwujud, karena kalau tidak terwujud maka kita bukanlah Katolik. Beragam tools telah dibuat dan dijalankan, seperti: BIDUK, PELITA, dan lainnya. Maka juga Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) telah mengalami perubahan secara mendasar. Maka kita juga meyakini bahwa lingkungan-lingkungan harus semakin kuat, sehingga pada akhirnya Paroki juga menjadi kuat. Penamaan lingkungan telah diusulkan dengan menambahkan nama jalan/kluster/kelurahan, kemudian diikuti nama para Santo/Santa. Lalu juga KAJ telah memperbarui peta batas antar Paroki dan lokasi wilayah/lingkungan secara efektif.
Menjadi Paroki Solidaritas : Pada kesempatan tersebut dibahas juga mengenai laporan keuangan seluruh paroki di KAJ secara transparan. Maka paroki kita juga wajib menjadi Paroki Solidaritas dengan melakukan kegiatan dalam sektor HAAK (hubungan antar-agama dan kepercayaan), lingkungan hidup, keadilan dan perdamaian. Dana papa agar sedapat mungkin diserap dan wajib melakukan kegiatan agar masyarakat semua terlayani dengan baik. Untuk itu agar jeli melihat dinamika di masyarakat dan giat membantu serta beradaptasi.
Kerjasama KAJ dengan Pihak Swasta : Saat ini KAJ telah bekerja sama dengan Arsip Nasional agar sejarah gereja di KAJ dapat dicatatkan secara tertulis dalam sistem pengarsipan nasional. KAJ juga telah menjalin kerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam memproses tanah-tanah milik paroki, termasuk juga tanah sekolah, rumah sakit, poliklinik, dan sebagainya. Di samping itu KAJ bekerja sama dengan Binus, Microsoft, dan Biznet. Idealnya KAJ ingin seperti Keuskupan di Koeln, Jerman. Disana jumlah umat katholik ada sekitar 2 juta dengan 710 pastor dan menjadi “church for all” karena semua jenis pelayanan kepada umat dan masyarakat dari A sampai Z sudah berjalan secara dinamis dan mandiri.
Maju terus Paroki Bintaro Jaya! Semoga terus membangun pastoral evangelisasi terkini dengan kekhasan yang ada. Semakin professional dan semakin bertanggung jawab. Amin.