sekretariat@parokisanmare.or.id

021-745 9715, 745 9726

Jadwal Misa
Senin-Sabtu : 06.00 WIB
Jumat Pertama : 06.00, 12.00, 19.30 WIB
Sabtu : 17.00 WIB
Minggu : 06.30, 09.00, 17.00 WIB

Sampaikan Intensi Misa: WA Sekretariat SanMaRe

Warta - No 18 - 14 Juni 2020

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
CORPUS CHRISTI

Sumber: Katolisitas , Wikipedia , ImanKatolik
Disiapkan oleh: Laurentius Melvin Pratama

[Download versi lengkap warta - PDF]

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS - CORPUS CHRISTI

Pesta Corpus Christi (secara harafiah berarti: "Tubuh Kristus") adalah sebuah perayaan yang terutama dilakukan oleh umat Katolik. Tujuannya adalah untuk menghormati Ekaristi, dan oleh karenanya tidak memperingati satu peristiwa apa pun dalam kehidupan Yesus. Perayaannya dilakukan pada Hari Kamis setelah Hari Minggu Trinitas untuk menghubungkannya dengan peristiwa Yesus menetapkan Ekaristi dalam Perjamuan Terakhir, di Hari Kamis Putih. Hari Minggu Trinitas (Tritunggal Mahakudus) sendiri adalah Hari Minggu pertama setelah Pentakosta yang merayakan doktrin Trinitas atau tiga wujud Allah, yakni Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Oleh karena peringatan akan penderitaan di dalam Minggu Suci, tidak ada festival yang diselenggarakan di dalamnya. Hari Kamis setelah Hari Minggu Trinitas adalah Hari Kamis pertama setelah Minggu Suci, Masa Paskah, dan setelah berakhirnya peringatan Oktaf Pentakosta yang kini sudah tidak dilakukan lagi secara formal.

Di dalam Gereja Katolik Roma, perayaan ini secara resmi dikenal sebagai Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Di sebagian besar negara-negara yang berbahasa Inggris, Corpus Christi dirayakan pada Hari Minggu setelah Hari Minggu Trinitas oleh konferensi gereja setempat. Pada akhir misa, biasanya terdapat Prosesi Sakramen Mahakudus (seringkali di luar ruangan) yang diikuti dengan Ibadat Adorasi Suci. “Tuhan Allahmu… memberi kamu makan manna, yang tidak kamu kenal” (Ul 8:2-3).

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS - CORPUS CHRISTI

Perkataan ini dari Kitab Ulangan mengacu kepada sejarah bangsa Israel, yang dipimpin Allah keluar dari perbudakan oleh bangsa Mesir, dan selama 40 tahun dipimpin melalui gurun menuju Tanah Terjanji. Dalam kejayaan dan kesenangan nya setelah keluar dari Mesir , Bangsa Israel ketika itu seakan-akan melupakan rasa bersyukur mereka akan Allah yang mengeluarkan mereka dari siksa dan penderitaan ketika terjajah di Mesir. Oleh karena nya , Nabi Musa memerintahkan Bangsa Israel adalah agar mereka kembali ke hal-hal mendasar, yaitu untuk mengalami ketergantungan yang total kepada Allah, ketika kelangsungan hidup mereka berada di tangan-Nya sehingga bangsa itu memahami bahwa “manusia tidak hidup hanya dengan roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang keluar dari mulut Allah” (Ul 8:3).

Injil menurut Markus, Matius dan Lukas memperkenalkan Ekaristi dalam ceritera tentang Perjamuan Malam yang diselenggarakan Yesus sebe-lum penderitaan dan kematian-Nya di salib. Yohanes tidak langsung berbi-cara tentang Perjamuan Malam, namun dalam Injilnya (Yoh.6) ia memberi keterangan panjang lebar mengenai arti roti, yang dimaksudkan oleh Yesus (Yoh 6:25-59). Beberapa kali Yesus memperbanyak dan membagi-bagi roti. Tetapi pengertian mereka terbatas, dan roti-roti itu hanya mereka lihat dan anggap untuk menghilangkan kelaparan saja. Memang benar bahwa roti itu memang untuk keperluan fisik, namun kedatangan Yesus bukan untuk menghilangkan kelaparan fisik saja, melainkan kelaparan abadi. Roti yang dibawa Yesus yaitu roti yang adalah Yesus sendiri, adalah roti dari surga, yang akan menghilangkan kelaparan seluruhnya. 

Yesus memberi kita makanan ini. Lebih tepatnya, Ia sendiri adalah roti hidup yang memberi hidup kepada dunia (lih. Yoh 6:51). Tubuh-Nya adalah sungguh-sungguh makanan dalam rupa roti; darah-Nya adalah sungguh-sungguh minuman dalam rupa anggur. Itu bukan makanan sederhana untuk memuaskan tubuh, seperti manna. Tubuh Kristus adalah roti di waktu-waktu akhir, yang dapat memberi hidup, kehidupan kekal, sebab roti ini dibuat dari cinta kasih.

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS - CORPUS CHRISTI

Ekaristi menyampaikan kasih Tuhan kepada kita; sebuah kasih yang begitu besar sehingga roti itu memberi kita makan dengan diri-Nya sendiri; kasih yang diberikan secara cuma-cuma, selalu tersedia bagi setiap orang yang lapar dan memerlukannya untuk memperbarui kekuatannya sendiri. Untuk menghidupi pengalaman iman artinya adalah untuk membiarkan diri sendiri diberi makan oleh Tuhan dan untuk membangun keberadaan diri sendiri bukan dari benda-benda material tetapi dengan kenyataan yang tidak binasa, yaitu karunia-karunia Allah, Sabda-Nya dan Tubuh-Nya.

Ekaristi adalah kenangan yang hidup akan pengorbanan Kristus yang menebus kita. Betapa dalamnya makna Ekaristi dan betapa besar rahmat yang kita terima setiap kali kita menyambut Ekaristi kudus itu. Sebab yang kita terima dan yang masuk ke dalam tubuh kita dan bersatu dengan jiwa kita adalah Tuhan Yesus sendiri, yaitu: Tubuh, Darah, Jiwa dan ke-Allahan-Nya. 

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS - CORPUS CHRISTI

Menerima Ekaristi adalah menerima Kristus, Tubuh dan Darah-Nya, yang membagikan diri-Nya. Maka kita yang menerima-Nya harus bersedia pula membagikan diri kepada sesama. Atau dengan bahasa Yesus: kita harus bersedia pula menjadi roti dan minuman untuk orang lain.

Maka marilah kita semua berdoa, supaya kita menjadi layak untuk menerima “Manna” yang menjadi sumber kehidupan kekal, dan agar kita juga diberkati Roh Kudus , untuk juga bisa membagikan “Manna” tersebut kepada sesama kita.