sekretariat@parokisanmare.or.id

021-745 9715, 745 9726

Jadwal Misa
Senin-Sabtu : 06.00 WIB
Jumat Pertama : 06.00, 12.00, 19.30 WIB
Sabtu : 17.00 WIB
Minggu : 06.30, 09.00, 17.00 WIB

Sampaikan Intensi Misa: WA Sekretariat SanMaRe

Warta - No 14 - 17 Mei 2020

Bulan Mei Sebagai Bulan Bagi Kita Menghormati Bunda Maria

Disiapkan oleh: Laurentius Melvin Pratama

[Download versi lengkap warta - PDF]

Bulan Mei Sebagai Bulan Bagi Kita Menghormati Bunda Maria

Banyak umat Katolik tidak mengetahui bahwa gereja Katolik menetapkan bulan Mei sebagai bulan Maria dan bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Itulah dasar mengapa umat banyak melakukan kegiatan ziarah pada bulan-bulan tersebut. Karena rosario adalah bentuk devosi yang paling umum dilakukan untuk menghormati bunda Maria maka tidak ada salahnya kita lalui bulan yang penuh rahmat ini dengan ikut mendaraskan doa rosario sepanjang waktu.

Kita memperingati bulan Maria setiap bulan Mei (31 Mei). Tujuannya adalah untuk memperingati bunda Maria mengunjungi Elizabeth saudarinya. Peristiwa ini perlu dimaknai oleh gereja bahwa Maria karena imannya dipilih Tuhan sebagai jalan keselamatan. Dia mengandung oleh Roh Kudus dan melahirkan Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat. Kunjungannya kepada Elizabeth merupakan pewartaan kabar gembira sekaligus perjumpaan iman karena Elisabeth menyambutnya dengan salam khusus dan bayi yang dikandungnya melonjak kegirangan. Sedangkan bulan Rosario (7 Oktober) adalah untuk memperingati Bunda Maria yang diangkat oleh Gereja sebagai ratu rosari.

Bulan Mei Sebagai Bulan Bagi Kita Menghormati Bunda Maria

Sejarah devosi Rosario, pada abad pertengahan ada banyak biarawan monastic yang tidak mampu berbahasa Latin sehingga mereka kesulitan mengikuti doa ofisi (mendaraskan mazmur). Mereka lalu mengganti doa tersebut dengan mendaraskan 150 kali doa Bapa Kami. Jumlah doa Bapa Kami itu dihitung dengan seuntai tali manik-manik atau tali berikat-ikat yang disebut Pater Noster (Bapa Kami).

Seiring dengan perkembangan devosi kepada bunda Maria maka kebiasaan mendoakan Bapa Kami dengan manik-manik itu bergeser kepada doa Salam Maria. Doa Salam Maria didaraskan dan dihitung dengan menggunakan tali Pater Noster. Rangkaian doa Salam Maria yang didoakan 150 kali itu disebut Psalterium Marianum yang artinya kitab Mazmur Maria. Seratus lima puluh Salam Maria terbagi atas 15 sepuluhan yang masing-masing didahului doa Bapa Kami sebagai antifon dan ditutup Kemuliaan sebagai doa tanggapan. Rosario kemudian berperan sebagai peniru sekaligus pengganti ofisi kaum biarawan yang tidak bisa membaca.

Nah sejak abad XII doa salam Maria mulai diulang–ulang untuk mengenang 5 sukacita Maria yaitu :
* kabar dari malaikat
* kelahiran Yesus
* kebangkitan Yesus
* kenaikan Yesus dan pengangkatan Maria ke surga.

Pada abad XIII lima suka cita Maria itu ditambah dengan penampakan Tuhan dengan kepada bangsa-bangsa kafir, Pentakosta, kunjungan Maria kepada Elisabeth sehingga menjadi 7 suka cita Maria.

Bulan Mei Sebagai Bulan Bagi Kita Menghormati Bunda Maria

Kemudian pada abad XV daftar presidia yang ditetapkan sebagai landasan doa rosario makin dikenal dimana-mana seiring dengan ditemukannya mesin cetak. Buku kecil yang dicetak di Ulm (Jerman) tahun 1483 menganjurkan tiga rangkaian gambar masing-masing memuat lima lukisan tersendiri, yaitu 5 sukacita Maria, 5 penumpahan darah Yesus dan 5 suka cita Maria setelah kebangkitan Yesus. Jadi Inilah ke-15 peristiwa Rosario yang kita kenal hingga sekarang. Dan daftar ini pun disahkan Paus Pius V ketika menetapkan Rosario sebagai doa yang sah pada tahun 1569.

Berdasarkan enskilik Marialis Cultus dari Paus pendahulunya yang membicarakan tentang Rosario sebagai ringkasan Injil, Paus Yohanes Paulus II dalam Enskilik Rosarium Virginis Mariae merasa perlu melengkapi pola baru pada pola rosario yaitu peristiwa Terang. Paus mengatakan “Agar Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh tepatlah ditambahkan renungan tentang peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum antara waktu pembaptisan dan sengsaraNya. Peristiwa-peristiwa baru ini ditempatkan sesudah renungan sekitar inkarnasi dan kehidupan Yesus yang tersembunyi (peristiwa gembira) dan sebelum renungan yang berpusat pada sengsaraNya (peristiwa sedih) dan kenangan akan kebangkitanNya (peristiwa mulia). Jadi penambahan peristiwa baru ini dimaksudkan untuk memberi kesegaran dan untuk mengobarkan minat baru terhadap doa rosario dalam spritualitas kristiani sebagai jalan lurus menuju lubuk hati Yesus, samudera sukacita dan terang sengsara dan kemuliaan."

Bulan Mei Sebagai Bulan Bagi Kita Menghormati Bunda Maria

Sebetulnya ada perbedaan antara bulan rosario dan bulan bunda Maria. Karena pada umumnya umat Katolik banyak yang tidak mengerti antara bulan rosario dan bulan bunda Maria banyak dari mereka yang menganggap bahwa bulan Mei ini adalah bulan rosario. Bulan Maria diperingati setiap bulan Mei (31 Mei), untuk memperingati bunda Maria mengunjungi Elizabeth. Sedangkan bulan rosario (7 oktober) adalah untuk memperingati Bunda Maria yang diangkat oleh Gereja sebagai ratu rosari. Sekalipun begitu memang tidak ada masalah kan kalau kita juga berdevosi rosario di bulan Mei ini.

Ada beberapa umat yang berdoa rosario tidak menggunakan untaian rosario hal ini tidak masalah. Untaian rosario itu hanyalah sarana yang membantu kita dalam mendaraskan doa Rosario. Apabila tidak ada manik-manik Rosario bahkan kita masih dapat menggunakan jari-jari kita untuk menghitung 10 Salam Maria. Tentunya adalah jauh lebih baik jika kita berdoa rosario tanpa menggunakan untaian rosario daripada sama sekali tidak berdoa Rosario bukan? **