Refleksi Masa Prapaskah
Dosaku Kok Sama Terus?
Disiapkan oleh: Donanta Oktaviardi
“Dosaku kok sama terus...?” Sebuah keluhan yang sangat biasa dan sering kita dengar dari banyak orang atau mungkin kita juga mengeluh hal yang sama, terutama pada saat mau maju ke kamar pengakuan dosa. Alhasil, waktu berahmat dan waktu belas kasih Allah tersia-siakan oleh keluhan-keluhan kita.
Setiap hari, tetapi secara khusus dalam masa Prapaskah, orang Katolik harus berjuang dalam peperangan rohani melawan dosa dan diajak untuk lebih banyak melakukan pemeriksaan batin memperbaiki diri dan bertobat. Dan untuk melakukan pemeriksaan batin, kita memerlukan kebijaksanaan Ilahi, yaitu penerangan Roh Kudus dengan berdoa memohon rahmatNya untuk menerangi pikiran dan seluruh tindakan kita. Bukan mengandalkan kekuatan kita.
Apakah kita menyadari bahwa kesedihan yang paling besar dialami oleh banyak orang di abad ini adalah ketidaktahuan akan kebijaksanaan Ilahi ini? Padahal kita hidup dalam zaman yang serba canggih, bisa dikatakan bahwa manusia berada di puncak jaya dengan segala kecanggihan yang diciptakannya dengan tanda kutip diterimanya dari Atas.
Dan yang paling menyedihkan banyak anak-anak muda, bahkan orang tua tidak tahu dari mana dan apa makna dari kehidupannya. Banyak yang jatuh dalam keputusasaan dan kehilangan semangat dan terpuruk dalam kelemahan dan kesedihan yang berlebihan. Sehingga kerahiman yang ditawarkan setiap hari oleh Tuhan tidak disadari.
Kita memang lemah ,tetapi janganlah berhenti dalam kelemahan kita. Lihat contoh dari Injil Lukas 15, mengenai anak yang hilang … dia berkata ,.. aku akan akan bangkit...! Dan pergi kepada bapaku dan apa yang terjadi adalah sebuah surprise yang tidak diduganya, Sang Bapa sudah lama menunggu dan berlari mendapatkan dia, dan mengembalikan martabatnya sebagai anak yang dikasihi. Inilah misteri pandangan kasih Bapa! Bukankah ini suatu kebahagiaan bagi kita, bahwa Allah sendirilah yang datang menemui kita!
Allah sendirilah yang datang menemui kita dalam diri Yesus PuteraNya yang memanggul salib untuk kita karena kasih. Marilah kita sungguh-sungguh menyadari bahwa di setiap waktu dan terlebih di masa prapaskah inilah, merupakan waktu belas kasih kerahiman Allah.
Bacaan Injil memperlihatkan kepada kita bahwa berada dekat dengan Yesus saja tidak cukup, karena, seperti para murid, seringkali kita dekat dengan Yesus tetapi tidak menghiraukan-Nya, tidak mendengarkan sabda-Nya. Kita justru sibuk dengan agenda pribadi kita.
Contoh, ketika ada masalah, terkadang kita terburu-buru ingin segera menyelesaikannya dengan usaha dan kekuatan kita sendiri. Kita ingin masalah ini cepat selesai, segera berbuat sesuatu, lupa berdoa. Kita lupa untuk mendahulukan Tuhan dalam setiap tindakan atau keputusan kita. Akibatnya, kita tidak mengerti apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita (Mrk. 9:32). Maka, marilah kita juga berjuang untuk mendahulukan Tuhan di dalam setiap tindakan kita agar apa yang kita perjuangkan selaras dengan kehendak Tuhan.
Namun, perjuangan kita untuk melakukan pertobatan, tidak akan sia-sia, jika kita mau berpaut kepada Tuhan dan mendahulukan Tuhan , dalam segala usaha pertobatan kita.
Selamat memasuki masa Prapaskah. Semoga Tuhan memberkati kita .... Amin..***