Aksi Peduli Sampah Plastik
Bergerak Lewat Kolekte Sampah Plastik
Disiapkan oleh Sie Lingkungan Hidup
[Download versi lengkap warta - PDF]
Darurat Sampah Plastik
Sampah plastik menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan karena sifatnya yang tidak mudah terurai, dibutuh-kan waktu ratusan tahun untuk membuatnya teru-rai secara alami. Kalaupun dapat terurai menjadi mikro-plastik, itu pun menjadi berbahaya bagi kesehatan karena dapat mencemari sumber ma-kanan, air dan udara.
Indonesia sendiri berada di peringkat ke-2 sebagai penghasil sampah plastik terbesar di dunia yang mencemari lautan. Rumah tangga adalah kontributor sampah nasional yang cukup besar (48%).
Pengelolaan sampah di Indonesia pun masih menjadi masalah karena kebanyakan sampah berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tanpa dikelola, sedangkan kapasitas TPA ada batasnya. Untuk wilayah Tangsel, kurang lebih ada 900 ton sampah yang dihasilkan per hari sedangkan kapasitas TPA hanya dapat menampung untuk 300 ton/ hari saja. Kemanakah sisa sampahnya dibuang …??
Pemanfaatan kembali sampah plastik juga masih rendah, kurang dari 20% yang didaur ulang dan sisanya menjadi masalah lingkungan. Padahal sampah plastik dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku berbagai industri termasuk kerajinan tangan dan terciptanya lapangan pekerjaan baru (konsep circular economy).
Bagaimana Dengan Umat SanMaRe ?
Survey online yang dilakukan di awal Februari 2020 kepada 501 umat SanMaRe, menunjukkan bahwa 90% umat setuju sampah plastik adalah masalah penting dan perlu diatasi segera.
Lalu bagaimana implementasi yang sudah dilakukan di keluarga masing-masing? Sebagian besar umat membuang sampah di tempat sampah tanpa dipilah, artinya berakhir di TPA begitu saja. Hanya 31% yang sudah melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang.
Kesadaran umat untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai (single-use plastic) cukup baik meski belum diukur seberapa sering kebiasaan baik ini sudah dilakukan dalam keluarga.
Berbagai cara sudah dilakukan, antara lain yang paling umum adalah menggunakan kembali plastik kresek untuk keperluan lain di rumah tangga dan membawa tas belanja, wadah makanan/ minuman sendiri.
Sedangkan upaya yang sudah dilakukan umat dalam memilah sampahnya untuk di daur ulang oleh pihak lain maupun oleh diri sendiri belum begitu banyak.
Kolekte Sampah Plastik SanMaRe
Melihat fakta tersebut, sekaligus dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2020, Sie Lingkungan Hidup SanMaRe mengajak umat bergerak bersama melalui aksi Kolekte Sampah Plastik.
Diambil dari Bahasa Latin collectare yang artinya “Mengumpulkan”, aksi Kolekte Sampah Plastik bertujuan untuk mengumpulkan sampah plastik yang ada di sekitar kita, mencegahnya berakhir di TPA, sehingga pada akhirnya mengurangi volume sampah ke TPA. Selain itu sekaligus untuk meningkatkan nilai manfaat sampah plastik itu sendiri melalui upaya daur ulang.
Hal ini sejalan dengan seruan Sri Paus dalam Ensiklik Laudato Si (Pertobatan Ekologis), juga sebagai implementasi dari Tahun Keadilan Sosial 2020 melalui ajakan untuk bersikap adil pada alam.
Cukup dengan menyetorkan sampah plastik yang sudah dipilah dan dibersihkan (misalnya botol, gelas, sedotan, tutup galon, wadah makanan, kemasan plastik keras/ tube dll) dari rumah ke drop box, kita sudah berkontribusi menyelamatkan lingkungan kita.
Mari bergerak bersama, mulai dari diri sendiri, sekecil apapun, sekarang juga!!