sekretariat@parokisanmare.or.id

021-745 9715, 745 9726

Jadwal Misa
Senin-Sabtu : 06.00 WIB
Jumat Pertama : 06.00, 12.00, 19.30 WIB
Sabtu : 17.00 WIB
Minggu : 06.30, 09.00, 17.00 WIB

Sampaikan Intensi Misa: WA Sekretariat SanMaRe

Siraman Rohani 15- 21 Oktober 2018

Jumat, 19 Oktober 2018

 Lukas 12:1-7

"Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kamu takuti." (Luk. 12:5) ✝

Jangan takut pada manusia, tetapi takutlah pada Tuhan. Yang perlu kita takutkan adalah jika kebenaran Tuhan tidak kita sampaikan atau kita wartakan dalam kehidupan setiap hari dengan bertindak jujur, berani mengatakan dan bertindak yang benar sesuai dengan suara hati. Untung dan rugi dalam hidup adalah urusan Tuhan. Tuhan adalah kebenaran itu sendiri, sehingga pewartaan tentang kebenaran adalah pewartaan tentang Tuhan. Demikian orang yang takut mewartakan kebenaran adalah orang yang takut mewartakan tentang Tuhan. ?

Ya Tuhan Yesus, bantu aku untuk bisa mewartakan kebenaran-Mu. Amin. ?

Kamis, 18 Oktober 2018

Pesta St. Lukas, Pengarang Injil.
Lukas 10:1-9

"Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini." (Luk. 10:5) ✝

    Di kalangan masyarakat Jawa, tradisi seperti itu sudah terbangun. Setiap kali berjumpa, orang beriman memberi salam 'Berkah Dalem' (=Berkat Tuhan) dan dijawab 'Berkah Dalem'. 
    Kiranya baik, amanat Yesus itu kita tanggapi dengan serius. Setiap kali berkunjung ke rumah saudara, kerabat, tetangga; kita katakan 'Damai Sejahtera'. Setiap kali berjumpa dengan saudara seiman, kita katakan, 'Damai Sejahtera'. Jawabnya? 'Damai Sejahtera'.
    Kita perlu menciptakan damai, bagi diri sendiri, lalu membawa damai itu kepada sesama, sehingga dunia kita mengalami damai dan sejahtera. Melalui sikap ramah, melalui senyuman, melalui kemurahan hati kita kepada sesama.?

Ya Tuhan Yesus, jadikanlah aku pembawa damai ketika tidak ada damai. Amin.?

Rabu, 17 Oktober 2018

Pw. St. Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir.

 Lukas 11:42-46

"Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan." (Luk. 11:42) ✝

Yesus mau mengatakan bahwa keadilan dan belas kasihan serta persepuluhan harus orang-orang Farisi laksanakan secara bersamaan. Ucapan Yesus itu bukanlah perintah kepada para murid untuk membayar persepuluhan, namun sebagai tanggapan atas praktik orang Farisi. Meskipun Yesus tidak memberikan perintah tentang kewajiban membayar persepuluhan, Yesus tetap mengajak para murid dan kita untuk mengutamakan keadilan dan belas kasihan. Mengutamakan keadilan dan belas kasihan di dalam lingkungan keluarga, gereja, masyarakat dan komunitas di mana kita hidup. Yakin dan percayalah bahwa hanya tindakan nyata, kita dapat menjadi saluran berkat bagi banyak orang. ?

Ya Tuhan Yesus, semoga aku menjadi pribadi yang adil dan berbelas kasih dalam kehidupan bersama dengan yang lain. Amin. ?

Selasa, 16 Oktober 2018

Lukas 11:37-41

"Berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih." (Luk. 11:41) ✝

Yesus mengajak kita untuk memberikan apa yang kita punya sebagai sedekah. Sedekah itu berbagi berkat. Berkat Tuhan kita terima ketika kita mampu bersyukur atas hasil usaha. Dengan berbagi berkat kita dibersihkan apa yang ada di bagian dalam dan luar dirinya dari egoisme. Kita hendaknya semakin dibersihkan dari segala keinginan memuji diri saat berbagi. ?

Ya Tuhan Yesus, semoga aku mudah berbagi dengan tulus ikhlas. Amin. ?

Senin, 15 Oktober 2018

Pw. Sta. Teresia dari Avilia, Perawan & Pujangga Gereja

? Lukas 11:29-32.

"Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini." (Luk. 11:30) ✝

Yesus dan kehadiran-Nya sudah merupakan tanda paling hebat dari Allah. Orang hanya perlu percaya kepada-Nya.
Aku ke pengalaman sakitku, aku merayakan Ekaristi setiap hari (dan sekarang pun).
Aku percaya, aku berjumpa Yesus dengan menyambut Tubuh Kristus yang hidup. Yesus yang menyerahkan Tubuh-Nya sebagai santapanku. Yesus sangat mengasihi aku, sehingga menyerahkan hidup-Nya demi keselamatanku. Luar biasa kasih-Nya kepadaku, sehingga Dia rela menyerahkan tubuh-Nya sendiri sebagai santapanku. Aku menerima santapan surgawi bagi jiwa dan badanku yang menyembuhkan diriku. Mukjizat-Nya diberikan-Nya terus-menerus melalui Perayaan Ekaristi setiap hari. Alangkah indahnya hidupku di dalam Yesus yang senantiasa menyembuhkanku.?

Ya Tuhan Yesus, aku percaya rencana-Mu selalu indah pada waktunya. Amin.?