Banyak unsur-unsur suara yang dapat kita dengar selama Perayaan Ekaristi. Suara-suara bersifat liturgis yang menjadi unsur utama dalam ibadat dihasilkan dari suara manusia (imam, lektor, umat) dan juga dari unsur alat-alat yang menghasilkan suara tertentu (organ, gong, lonceng, dan lainnya).
Seluruh suara liturgis baik yang dihasilkan oleh manusia maupun dari unsur alat selama prosesi perayaan, kita imani sebagai kehadiran Yesus yang berkenan menyapa dan berbicara dengan kita, sebagai wujud karya Keselamatan dalam wafat dan kebangkitan-Nya bagi kita seluruh umat-Nya. Kita mengenangkan kembali perjamuan terakhir yang diadakan Yesus bersama para rasul dengan sungguh-sungguh mendengarkan suara-suara Pujian Syukur akan kehadiran Allah dalam perayaan Ekaristi. Dalam buku Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) dengan tegas dan jelas menerangkan bahwa selama Perayaan Ekaristi : umat wajib mendengarkan dengan penuh hormat.
SUARA LITURGIS – SUARA MANUSIA
• IMAM
• LEKTOR : Pembacaan Sabda-Sabda Tuhan (Kitab Suci) , Doa Umat, Pengumuman
• UMAT : Doa, Mazmur Tanggapan, Nyanyian, Syahadat
• KOOR-PADUAN SUARA / MAZMUR
• SUARA-SUARA LAINNYA
• PERCIKAN AIR SUCI
• ROTI TERPECAH
SUARA LITURGIS – SUARA ALAT-ALAT
• GONG
• LONCENG
• KEPRAK
• ALAT MUSIK : Orgel, Organ, Gamelan
Sedangan suara-suara yang diluar unsur suara liturgis benar-benar harus kita sadari sebagai suara yang tidak kita inginkan. Karena selain sangat mengganggu suasana hening dan khidmat selama prosesi perayaan tersebut, ini juga mencerminkan kita sangat tidak menaruh hormat akan kehadiran Allah ditengah-tengah umat-Nya, dimana yang seharusnya penuh kedamaian, hening, dan teduh jauh dari suara-suara yang tidak pada tempatnya. Seluruh umat wajib/harus terlibat secara langsung dalam menjaga kondisi rumah Tuhan kita jauh dari segala suara-suara yang tidak liturgis selama prosesi Perayaan Ekaristi.
SUARA-SUARA YANG HARUS KITA HINDARI (NON-LITURGIS) SELAMA PERAYAAN EKARISTI :
• SUARA TELPON SELULAR
• SUARA BERISIK
• SUARA BERBICARA/NGOBROL
• SUARA MAINAN ANAK-ANAK (GAME/BONEKA/DAN LAINNYA)
• SUARA AKIBAT GERAKAN ANGGOTA TUBUH YANG DAPAT MENIMBULKAN GANGGUAN BUNYI (KETUKAN TANGAN/GERAKAN KAKI)
• SUARA BUNYI KLAKSON MOBIL/MOTOR DI DALAM AREA PERPARKIRAN GEREJA, TERUTAMA BAGI MEREKA YANG DATANGTERLAMBAT.
• SUARA DENGING PERANGKAT SUARA (SOUND SYSTEM)
• SUARA DORONGAN KERETA KOLEKTE
DISARANKAN KEPADA SELURUH PETUGAS TATIB UNTUK MENGHINDARI MENGANTAR TROLLEY HASIL KOLEKTE PADA SAAT PROSES KONSEKRASI DIMULAI OLEH IMAM. DIANJURKAN SEBAIKNYA MENGANTARNYA PADA SAAT LAGU KUDUS MULAI DIKUMANDANGKAN SEHINGGA DAPAT MENGURANGI/ MEREDUKSI UNSUR SUARA RODA TROLLEY.
Khusus para orang tua yang membawa anak-anak maupun bayi disarankan :
• Anak-Anak, diharapkan adanya kerjasama para orang tua untuk dapat memperhatikan dan menjaga ketertiban anak-anak mereka pada saat berlangsungnya Perayaan Misa Kudus, terutama pada saat anak-anak tersebut mulai tidak “betah”. Misalnya, dengan kondisi suasana hati yang tidak betah biasanya mereka akan melakukan aktifitas : berjalan kesana kemari, berlari, teriak, menangis, memainkan mainan yang menimbulkan suara berisik, dan lainnya yang dapat mengganggu Suasana Kesakralan Misa Kudus, dan juga dapat menganggu umat lainnya yang berada disekitarnya. Disarankan para orang tua dapat menitipkan anak-anaknya pada kelas Bina Iman Anak-Anak pada saat Perayaan Misa Kudus sedang berlangsung.
• Bayi, bagi orang tua yang membawa bayi, disarankan sebaiknya duduk di bangku yang paling belakang. Hal tersebut dimaksudkan sewaktu-waktu jika kondisi bayi dalam keadaan tidak nyaman yang dapat menimbulkan suara gangguan (tangis), maka para orang tua dapat dengan cepat dan mudah membawa bayi mereka keluar.
Bagi orang tua yang membawa kereta bayi, sebaiknya tidak hilir mudik di dalam gereja dengan kereta bayi tsb. Melainkan tetap duduk di bangku umat dan menempatkan kereta tsb pada posisi yang aman dan tidak mengganggu lalu lintas umat khususnya pada saat menerima komuni.
Seksi Liturgi Paroki SanMaRe