Ziarah Wilayah III
Memperkuat Kehangatan, Kepedulian, dan Keakraban
Disiapkan oleh Dika Alberto
Berawal dari obrolan santai beberapa personel selepas latihan koor wilayah, terlontarlah ungkapan kerinduan untuk memelihara kehangatan dan keharmonisan hubungan dalam wilayah kami. Maka lahirlah ide Ziarek Wilayah ke Cirebon, sekaligus menutup bulan Rosario pada tanggal 27-28 Oktober 2018.
Tanpa bertele-tele, terbentuklah panitia nekat-optimis yang diketuai Dennis Reshijaya dengan dayang-dayang Ria, Vivien, Stella, Widya, Ruth, Rita, dan Dika. Niat tulus dijamah Tuhan dengan mengirimkan para donatur budiman yang diam-diam menyumbang sehingga biaya menjadi jauh lebih ringan. Diikuti sekitar 40 peserta dari usia 11 tahun sampai 70-an tahun, kami mengusung tema ENGKAULAH SAHABATKU.
Tanpa bertele-tele, terbentuklah panitia nekat-optimis yang diketuai Dennis Reshijaya dengan dayang-dayang Ria, Vivien, Stella, Widya, Ruth, Rita, dan Dika. Niat tulus dijamah Tuhan dengan mengirimkan para donatur budiman yang diam-diam menyumbang sehingga biaya menjadi jauh lebih ringan. Diikuti sekitar 40 peserta dari usia 11 tahun sampai 70-an tahun, kami mengusung tema ENGKAULAH SAHABATKU.
Berangkat subuh dalam 1 bus, keseruan, canda dan keakraban segera terjalin. Kebetulan sebagian besar sudah saling mengenal. Sampai di tujuan pertama Gua Maria Sawer, Kuningan, kami berdoa Rosario bersama. Setelah misa sore di Gereja Bunda Maria, kami berdoa dan tidak lupa mengambil air suci di Taman Budaya Hati Tersuci, yang terletak di belakang gereja. Bertemu dan mendapat berkat dari Romo Kris.
Hari kedua menikmati fasilitas hotel Aston, Cirebon sampai waktu check out. Dilanjutkan jalan2 ke toko oleh oleh Pangestu, Trusmi dan tentunya kuliner khas Cirebon. Kalau hari pertama kami dimanjakan dengan menu Empal Gentong Haji Apud, Rumah Makan Laksana, dan Magna, hari kedua kami mengunjungi Nasi Jamblang Mang Dul. Setelah bersantai ria di cafe Batik Kitchen, kami bertolak kembali ke Bintaro.
Dua hari penuh kesan, ziarah terlaksana, kehangatan, kepedulian dan keakraban semakin kuat. Usia, status, profesi atau apapun perbedaan yg ada tidak menjadi halangan. Seperti Yesus merangkul kita semua sebagai sahabat, demikian pula persahabatan kami mampu menembus segala batas. ***