Bulan Kitab Suci KAJ 2018
Bersatu dalam Terang Iman
Oleh Gabriel Randall dari berbagai sumber
Bulan September telah dikhususkan oleh Gereja Katolik Indonesia sebagai Bulan Kitab Suci. Mengapa dilaksanakan hanya di Indonesia? Kita bisa melihat dari sejarahnya. Pada tahun 1975 dalam rangka menyambut terbitnya Alkitab lengkap ekumenis, LBI menyarankan agar setiap paroki mengadakan Ekaristi Syukur pada bulan Agustus dengan aneka bahan Liturgi dan saran kegiatan.
Pada 1976 dilakukan kegiatan lanjut pada tanggal 24/25 Juli sebagai Hari Minggu Kitab Suci (HMKS) dengan aneka bahan, ditambah contoh pendalaman KS, dll, dengan tujuan mendekatkan dan memperkenalkan umat dengan Sabda Allah, serta mendorong umat agar memiliki dan menggunakan Kitab Suci untuk semakin mendalami imannya.
Dalam sidang MAWI 1977, para uskup menetapkan agar satu Hari Minggu tertentu dalam tahun gerejani ditetapkan sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Hari Minggu yang dimaksudkan adalah Hari Minggu Pertama September. Tahun berganti, semakin lama berkembang aneka kegiatan dalam rangka membaca dan mendalami KS dan dirasa tidak cukup hanya dilakukan selama satu minggu saja. Dan karenanya para uskup menetapkan bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN).
Setiap tahun tema BKSN berbeda-beda. Tahun ini, KAJ khususnya Komisi Kerasulan Kitab Suci juga menetapkan tema berbeda dari tema BKSN. Tema BKS KAJ adalah “Bersatu dalam terang firman”. Tema ini sesuai dengan amanat dari sila ketiga dan sesuai dengan Ardas tahun 2018 .
Dalam tema ini, kita diajak untuk membahas bersama bagaimana menangani konflik yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti konflik persaudaraan, konflik dalam perkawinan, dalam pelayanan, dan pilihan politik. Tujuannya, dengan membahas solusi atas konflik-konflik, kita lebih bisa menyadari adanya perbedaan-perbedaan, dan dengan kesadaran itu, kita semakin dipersatukan sebagai satu komunitas.
Mencintai sabda Tuhan sudah menjadi bagian dari umat katolik di Jakarta. Banyak kegiatan dan program-program yang membantu kita semua untuk makin akrab dan asyik dengan Kitab Suci. Bukan hanya itu, Sabda Tuhan sungguh menjadi penerang, meneguhkan, mengu-atkan dan juga “menegur” dalam kehidupan harian kita.
Bersyukur pada bulan September ini kita kembali diberi waktu untuk makin akrab dengan Sabda Tuhan. Khususnya melalui renungan-renungan dalam setiap pertemuan yang bertemakan tentang keragaman, dalam keluarga, persahabatan, masyarakat dan dinamika lainnya. Dengan harapan kita sungguh-sungguh bisa menemukan “kebaikan-kebaikan Tuhan” dalam dinamika perbedaan yang pasti ada dalam kehidupan kita.
Semoga dengan menyambut Bulan Kitab Suci ini, kita semakin bertumbuhnya kencintaan dan ketertarikan dengan membaca Kitab Suci dan semoga kita juga semakin merefleksikan diri atas pengalaman kita yang sudah dilalui dalam pertemuan-pertemuan, baik dalam keluarga, lingkungan, wilayah, maupun komunitas.