Baksos PDKK SanMaRe
Berhikmat dengan Mereka yang Berbeda
Ditulis oleh: Wastu Pradhana
Minggu 7 April 2019 yang lalu PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik) SanMaRe mengadakan baksos ke Rumah Singgah Waria di Meruyung, Depok. Dipilihnya rumah singgah waria sebagai tempat tujuan baksos karena waria merupakan kelompok yang tersisih di masyarakat. Mereka memang berbeda, namun mereka juga bagian dari kita (ada yang Katolik). Jadi hendaknya kita menerima mereka seperti Bapa yang menerima kembali anak yang hilang.
Adapun tokoh pemilik Rumah Singgah Waria adalah Mami Yuli (nama asli: Yulianus Rettoblaut), yang juga sebagai Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia. Rumah singgah yang berdiri pada Maret 2010 ditujukan bagi waria, terutama waria yang sudah lanjut usia sebagai tempat berbagi, diskusi, kegiatan sosial, usaha dan bercerita.
Pada siang hari itu Rumah Singgah penuh sesak oleh para waria yang sebagian besar berusia lanjut (diatas 50 tahun). Mereka menyambut kedatangan kami dengan hangat. Acara dimulai dengan perkenalan dari masing-masing waria, yang datang dari berbagai lokasi : Tangerang, Bekasi, Tambun, dan Depok. Acara selanjutnya diisi dengan puji-pujian, mendengarkan firman, dan doa secara Katolik. Teman-teman waria sungguh menikmati setiap lagu pujian, mendengarkan firman, bahkan banyak yang minta didoakan.
Makan siang bersama jadi bagian dari rangkaian acara, yang kemudian ditutup dengan doorprize. Saat makan siang Mami Yuli bercerita mengenai pengalaman masa lalunya sebagai waria jalanan, hingga kemudian dia sadar bahwa pendidikan merupakan jalan keluar bagi para waria agar bisa dihargai dan diterima oleh masyarakat, sekaligus bisa mengubah kehidupan para waria.
Doa: Tuhan terima kasih untuk kesempatan bagi kami mengenal teman kami yang berbeda yaitu para waria. Tuhan engkau menciptakan setiap manusia unik, termasuk juga sifat dan perilakunya. Tuhan berkati kami agar memiliki hati Bapa yang penuh kasih terhadap teman kami para waria. Amin**