Pembukaan Tahun Keadilan
Mari Belajar Adil pada Sesama
Ditulis oleh Bening Larasati
[Download versi lengkap warta - PDF]
Sebagian dari kita terkadang tidak peduli pada orang orang di sekitar kita, terutama yang berbeda agama. Kalaupun mau kenal, pasti orang tersebut menganggap kita “sok akrab” dengan mereka. Padahal, kehidupan bersama sebagai masyarakat akan semakin indah jika kita saling rukun dan mengenal satu sama lain, meski itu berbeda ras, suku, dan agama.
Nah, untuk membuat persahabatan sesama kita yang beda agama, dalam menyambut Tahun Keadilan di 2020 ini, Bina Iman Anak serta Remaja (BIA dan BIR) Gereja Santa Maria Regina (SanMaRe) membuat acara bersama anak-anak yang berada di sekitar Gereja SanMaRe, khususnya mereka yang beragama Islam.
Pada Minggu, 5 Januari 2020, teman teman pendamping BIA serta BIR menyiapkan acara tersebut di aula Gereja SanMaRe. Anak anak yang beragama Islam pun antusias mengikuti acara tersebut dengan gembira. Acara tersebut berlangsung pada jam 09.00 sampai 13.00.
Acara dibuka dengan saling berkenalan antara anak BIR dan BIA dengan anak-anak yang beragama Islam. Untuk mengakrabkan suasana, teman-teman dari SanMaRe dan dari luar gereja menari bersama dengan dipandu oleh kakak pendamping BIR dan BIA. Dalam suasana keceriaan, Ustaz dan Romo Syl juga ikut bergabung dan menari bersama.
Selain menyanyi dan menarik, kegiatan itu juga diisi dengan aktivitas lomba menyusun puzzle bersama. Kelompoknya dibuat bercampur, sehingga satu sama lain bisa saling mengenal dan bekerja sama. Ternyata, lombanya sangat seru dan menantang. Dengan permainan ini, baik teman-teman beragama Islam maupun dari SanMaRe saling mendukung satu sama lain untuk menyelesaikan puzzle tersebut.
Keseruan semakin memuncak ketika usai misa, Romo Lucky juga bergabung ke Aula SanMaRe. Acara kembali meriah dengan acara menyanyi dan menari bareng bersama Romo Lucky, bersama Pak Josh dan Pak Agung.
Dalam sambutannya, Romo Lucky membuka melempar pertanyaan mengenai makna Pancasila. Anak-anak TK hingga SMP pun ikut terlibat dalam sesi tanya jawab ini. Sebagian banyak berasal dari pelajaran sejarah ataupun PPKN (PKN) di sekolah, sehingga sebagian besar anak bisa menjawab.
Acara semakin seru dengan pembagian bingkisan ke anak-anak dari sekitar Gereja. Romo Lucky bersama anak-anak BIR serta BIA membagikan bingkisan untuk anak-anak serta berfoto bersama.
Kebersamaan dalam kegiatan pembukaan tahun keadilan ini mengajarkan pada kami bagaimana bisa berbuat adil yang nyata. Salah satunya, kami harus saling menjalin persaudaraan dengan sesama yang berbeda. Dengan tanpa memperhatikan perbedaan, kami menjadi semakin sadar bahwa satu sama lain saling membutuhkan dan bisa saling mendukung. Dengan begitu, kami menjadi semakin adil pada sesama.
Semoga dalam kegiatan di Tahun Keadilan, semangat kita dalam berbuat adil pada sesama semakin terpupuk, mulai dari kegiatan yang kecil, sehingga bisa memberi hasil yang sangat besar. **